Tuberkulosis (TBC)
Penyakit Menular yang Perlu Diketahui
Penularan tuberkulosis (TB) terjadi melalui inhalasi droplet yang tidak disengaja saat penderita bersin atau batuk. Oleh karena itu, orang yang tinggal serumah dengan Mycobacterium tuberkulosis mempunyai risiko lebih tinggi untuk menularkan penyakit paru-paru yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberkulosis.
Penyebab TBC: Bakteri Mycobacterium tuberculosis menyebabkan TBC, yang
dapat menyebar melalui percikan dahak dari individu yang terinfeksi. Bakteri
ini dapat menyebar dengan mudah melalui batuk, bersin, atau berbicara dengan
orang yang terinfeksi. Infeksi TBC lebih sering terjadi pada individu yang
memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti pasien HIV/AIDS.
Gejala TBC: Gejala dapat berbeda-beda tergantung pada organ mana yang
terinfeksi TBC. Gejala TBC paru-paru biasanya termasuk batuk yang berlangsung
lebih dari dua minggu, batuk berdarah, nyeri dada, kelelahan, penurunan berat
badan, demam, dan keringat pada malam hari. Gejala TBC ekstrapulmoner dapat
berasal dari infeksi organ, seperti nyeri tulang akibat TBC tulang, atau
masalah neurologis akibat TBC otak.
Diagnosa TBC: Bakteri TBC dapat dideteksi melalui berbagai tes, termasuk
tes kulit (Mantoux), tes darah (IGRA), dan tes dahak. Tes dahak adalah tes yang
paling umum digunakan untuk menemukan bakteri TBC. Selain itu, pemeriksaan
radiologi seperti sinar-X dada juga dapat membantu dalam diagnosis TBC.
Diagnosa TBC: Bakteri TBC dapat dideteksi melalui berbagai tes, seperti tes
kulit (Mantoux), tes darah (IGRA), dan tes dahak. Tes dahak adalah yang paling
umum digunakan untuk menemukan bakteri TBC. Selain itu, pemeriksaan radiologi
seperti sinar-X dada juga dapat membantu dalam diagnosis TBC.
Pencegahan TBC: Pencegahan TBC terdiri dari vaksinasi bayi dengan BCG (Bacillus Calmette-Guérin), yang diberikan secara rutin di banyak negara di seluruh dunia. Untuk mencegah penyebaran TBC, orang harus tetap bersih dan tidak berinteraksi dengan orang yang terinfeksi.
Jutaan orang di seluruh dunia menderita tuberkulosis (TBC). Sangat penting untuk mencegah TBC dengan mengidentifikasi gejala, membuat diagnosis dini, dan menerima pengobatan yang tepat. Selain itu, langkah-langkah pencegahan, seperti vaksinasi dan menjaga kebersihan, dapat membantu mengurangi penyebaran penyakit ini. Langkah penting untuk memerangi TBC dan menjaga kesehatan publik secara keseluruhan adalah meningkatkan kesadaran dan edukasi tentang penyakit tersebut.
Apa
saja faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan terkena TBC?
Faktor
risiko yang dapat meningkatkan risiko terkena TBC antara lain:
1. gangguan sistem kekebalan tubuh seperti diabetes,
penyakit ginjal akut, kanker di kepala, leher, dan darah
2. menjalani pengobatan kanker atau mengonsumsi steroid
dalam jangka waktu yang lama.
3. Malnutrisi atau kurang berat badan
4. gaya hidup yang berbahaya, seperti merokok dan minum
alkohol,
5. Faktor usia, di mana anak-anak di bawah lima tahun
memiliki risiko yang lebih besar untuk menderita TBC aktif.
6. Tempat yang tidak menyenangkan, seperti tempat yang
kotor, lembap, dan berdebu.
7. Jangan tinggal di daerah di mana kasus TBC sering
terjadi.
8. Kontak orang yang memiliki TBC.
9. Makan obat tertentu yang dapat melemahkan sistem
kekebalan tubuh
Untuk mengurangi risiko terkena TBC, penting untuk
mengidentifikasi faktor risiko ini dan mengambil tindakan pencegahan yang
tepat, seperti menjaga kebersihan diri, menghindari kontak dengan penderita
TBC, dan menjalankan gaya hidup sehat.
Baca Juga
Pengaruh Pendidikan S1 Administrasi Kesehatan
Program Jaminan Kesehatan Nasional(JKN)
Inovasi Pembelajaran S1 Administrasi Kesehatan
Kesehatan Reproduksi bagi Remaja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar