PENYEBAB, GEJALA, DAN CARA MENGATASI PENYAKIT ASAM URAT
Asam urat adalah suatu kondisi yang menyebabkan nyeri luar biasa, bengkak, dan rasa terbakar pada persendian.Semua persendian tubuh beresiko terkena asam urat, nammun jari tangan, lutut, pergelangan kaki, dan jari kaki yang rentan.
Secara umum, penyakit ini lebih mungkin terjadi pada pria, terutama pada usia di atas 30 tahun. Asam urat dapat terjadi pada wanita pascamenopause. Nyeri pada pasien asam urat dapat berlangsung selama 3 hingga 10 hari, dan gejala berkembang pesat dalam beberapa jam pertama.Masyarakat sering menyamakan asam urat dengan rematik.Rematik sebenarnya adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan nyeri pada sendi dan otot yang meradang.
Penyebab Asam Urat
1. Pola Makan yang Salah
Salah satu penyebab utama asam urat adalah pola makan yang salah, terutama
makan makanan yang tinggi purin. Makanan yang tinggi purin dapat meningkatkan
kadar asam urat dalam darah, yang dapat menyebabkan kristal asam urat di
persendian.
2. Faktor Genetik
Faktor genetik juga dapat mempengaruhi risiko terkena asam urat; beberapa
individu memiliki gen yang membuat mereka lebih rentan terhadap asam urat, yang
dapat meningkatkan kemungkinan mereka mengalami penyakit ini.
3. Faktor Lain
Usia, tekanan darah tinggi, dan kekurangan cairan dalam tubuh adalah faktor
lain yang dapat meningkatkan risiko asam urat. Penderita hipertensi atau
dehidrasi juga lebih rentan.
Gejala Asam Urat
1. Nyeri Sendi
Gejala utama asam urat adalah nyeri sendi mendadak, yang biasanya muncul
pada malam hari dan sangat sakit meskipun bergerak sedikit.
2. Bengkak dan Kemerahan
Ada kemungkinan kulit di sekitar sendi yang terkena infeksi menjadi
kemerahan dan bengkak. Gejala ini biasanya disertai dengan demam, kelelahan,
dan tubuh yang lemah.
3. Lokasi Penyakit
Kristal asam urat biasanya ditemukan di persendian lutut dan pergelangan
kaki, tetapi mereka juga dapat ditemukan di tempat lain seperti ginjal, retina
mata, daun telinga, dan ujung jari.
Pencegahan dan Pengobatan
1. Pola Makan Sehat
Terjadinya asam urat dapat dicegah dengan memakan makanan yang rendah
purin, seperti ikan laut, daging merah, dan sayuran berdaun hijau.
2. Obat-obatan
Obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAIDs) dan colchicine adalah beberapa obat
yang dapat digunakan untuk mengobati asam urat. Obat-obatan ini dapat membantu
mengurangi nyeri dan bengkak di sendi.
3. Olahraga dan Hidrasi
Berolahraga dan minum cukup air dapat membantu Anda menghindari dehidrasi
dan menurunkan risiko asam urat.
Metode untuk menurunkan kadar asam urat dalam darah
1. Menghindari Makanan yang Mengandung Purin Tinggi
· Jangan mengonsumsi daging babi asap, daging sapi muda,
hati, rusa, teri, sarden, kerang, ikan haring, atau kerang yang telah dimasak.
· Pilih makanan yang tidak mengandung purin, seperti
kentang, buah-buahan, dan produk khusus yang tidak mengandung lemak atau susu.
2. Mengonsumsi Makanan yang Mengandung Magnesium
· Makanan yang mengandung magnesium dapat menurunkan
kadar asam urat, seperti apel, yang mengandung asam malat.
3. Menghindari Makanan yang Mengandung Gula Tinggi
· Pilih makanan yang mengandung gula alami dan
menyehatkan, seperti buah-buahan, karena dapat meningkatkan kadar asam urat.
4. Menghindari Minuman Beralkohol
· Mengingat alkohol mengandung senyawa purin, yang dapat
menyebabkan peningkatan kadar asam urat, sebaiknya hindari atau kurangi
konsumsi alkohol.
5. Mengonsumsi Biji Seledri
· Konsumsilah biji seledri sebagai bumbu dalam makanan
atau sebagai teh herbal untuk menurunkan kadar asam urat karena kandungan
senyawa luteolin dan beta selinene dalam biji seledri.
6. Mengonsumsi Air Rebusan Daun Jelatang
· Sifat anti-inflamasi daun jelatang dapat membantu
menurunkan kadar asam urat. Air rebusan daun jelatang harus diminum sebagai teh
herbal.
7. Mengonsumsi Makanan Berserat
· Konsumsi makanan berserat seperti sayuran dan
buah-buahan dapat membantu menurunkan kadar asam urat.
8. Menghindari Obat-obatan yang Meningkatkan Kadar Asam Urat
· Hindari mengonsumsi obat apa pun yang dapat meningkatkan kadar asam urat Anda. Sebelum menggunakan obat baru, konsultasikan dengan dokter Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar