PENYEBAB TERJADINYA SKOLIOSIS
Apa Itu Skoliosis?
Skoliosis adalah
penyakit yang menyebabkan kelengkungan tulang belakang yang tidak normal. Tulang belakang biasanya
memiliki lengkungan alami yang menyerap tekanan tubuh.
Namun, pada penderita skoliosis, tulang belakang
melengkung ke samping menjadi bentuk "S" atau "C".
Skoliosis adalah suatu kondisi di mana tulang
belakang melengkung atau secara tidak normal ke samping. Sebagian besar kasus
skoliosis terjadi pada anak-anak dan remaja. Meski gejalanya tergolong ringan,
Anda tetap harus berhati-hati.
Disarankan untuk menemui dokter bedah ortopedi
atau menjalani rontgen jika diperlukan untuk mendeteksi timbulnya.
Jenis-Jenis Skoliosis
1. Skoliosis Idiopatik: Bentuk paling umum, namun
penyebab pastinya belum diketahui. Ini sering terjadi pada anak-anak dan remaja
yang sedang dalam masa pertumbuhan.
2. Skoliosis kongenital: Disebabkan oleh kelainan
tulang belakang yang terjadi selama perkembangan janin.
3. Skoliosis Neuromuskular: Disebabkan oleh
penyakit yang menyerang otot dan saraf, seperti: Cerebral palsy atau distrofi
otot.
4. Skoliosis Degeneratif: Terjadi pada orang dewasa
akibat degenerasi tulang belakang terkait usia.
Gejala Skoliosis
1. Postur Asimetris: Salah satu bahu atau pinggul
tampak lebih tinggi dari yang lain. Area pinggang mungkin tampak tidak rata.
2. Nyeri punggung bagian bawah: Meskipun tidak
semua penderita skoliosis mengalami nyeri, nyeri punggung bagian bawah
merupakan gejala umum, terutama pada kasus yang lebih parah.
3. Kesulitan bernapas: Pada skoliosis berat,
kelengkungan tulang belakang dapat menekan paru-paru sehingga sulit bernapas.
4. Pakaian yang tidak pas: Pakaian mungkin tidak
pas atau tidak pas, contohnya celana yang terlihat lebih panjang di satu sisi.
5. Kelelahan Otot: Otot-otot di sekitar tulang
belakang Anda bekerja lebih keras untuk mempertahankan postur tubuh yang baik
dan dapat lebih cepat Lelah
6. Perubahan penampilan: Pada kasus yang lebih
parah, tulang belakang yang melengkung bisa menyebabkan tubuh tampak asimetris.
Salah satu sisi tulang rusuk lebih menonjol.
Penyebab Skoliosis
Sebagian besar kasus skoliosis tidak diketahui
penyebabnya dan disebut juga skoliosis idiopatik.
Masalah ini tidak dapat dicegah dan diyakini
tidak ada kaitannya dengan beberapa hal lain, antara lain: Pengaruh postur
tubuh yang buruk, olahraga dan pola makan.
Namun, faktor genetik atau gen dapat
meningkatkan kerentanan Anda terhadap kondisi ini. Selain skoliosis idiopatik,
berikut beberapa penyebab masalah tulang ini.
Idiopatik: penyeabnya tidak diketahui, namun
paling sering terjadi, terutama pada anak-anak dan remaja.
Terdapat beberapa subkategori, antara lain:
Skoliosis idiopatik infantil: terjadi pada saat anak di bawah usia 3 tahun.
Skoliosis idiopatik remaja: terjadi pada
anak-anak antara usia 3 dan 10 tahun.
Skoliosis idiopatik remaja: terjadi pada remaja
berusia 10 tahun hingga dewasa muda.
Bawaan : Disebabkan oleh kelainan tulang
belakang yang terjadi di dalam rahim.
Kelainan ini bisa disebabkan oleh perkembangan
tulang belakang yang tidak normal sebelum lahir.
Gangguan neuromuskular: Terjadi akibat kelainan
yang menyerang otot dan saraf, seperti: Contoh: Cerebral palsy, distrofi otot,
spina bifida.
Kondisi ini menyebabkan kelemahan otot atau
kontrol otot yang buruk sehingga mempengaruhi keseimbangan tulang belakang.
Penyakit degeneratif : Biasanya terjadi pada
orang dewasa akibat proses penuaan atau penyakit degeneratif seperti
osteoporosis dan arthritis.
Penyebabnya mungkin kerusakan pada
intervertebralis atau sendi tulang belakang.
Fungsional: Skoliosis disebabkan karena
perbedaan panjang tungkai, kejang otot, peradangan, dan masalah lain pada tubuh
yang mempengaruhi postur dan tulang belakang. Sindrom: Berhubungan dengan
sindrom atau kondisi lain.
Sindrom Marfan, sindrom Ehlers-Danlos, atau
neurofibromatosis.
Meskipun beberapa penyebab skoliosis telah
diidentifikasi, dalam banyak kasus, terutama pada skoliosis idiopatik, penyebab
pastinya tidak diketahui.
Perawatan untuk skoliosis bergantung pada jenis,
tingkat keparahan, dan perkembangan kondisi dan mungkin termasuk observasi,
koreksi, terapi fisik, atau pembedahan.
Pencegahan Skoliosis
Pencegahan skoliosis dapat dilakukan dengan
berbagai cara, antara lain: Tes Rutin: Tes Rutin khususnya penting bagi
anak-anak dan remaja.
Ini membantu mendeteksi skoliosis sejak dini.
1) Postur Tubuh yang Baik: Mempromosikan postur
tubuh yang baik ketika duduk, berdiri, dan berjalan dapat membantu mencegah
perkembangan scoliosis.
2) Olahraga dan Aktivitas Fisik: Latihan yang
memperkuat otot punggung dan perut, seperti berenang, yoga, dan Pilates,
membantu menjaga tulang belakang anda tetap sehat dan seimbang.
3) Hindari membawa beban berat pada satu sisi tubuh
Anda: Hindari membawa beban berat pada satu sisi tubuh Anda (misalnya tas
punggung yang terlalu berat) untuk menghindari ketidakseimbangan yang dapat
berdampak pada tulang belakang Anda.
4) Keseimbangan Gizi: Mengonsumsi makanan kaya
kalsium dan vitamin D, yang mendukung kesehatan tulang, dapat membantu mencegah
perkembangan skoliosis.
5) Penggunaan alat bantu: Jika Anda memiliki
tanda-tanda awal skoliosis, dokter Anda mungkin menyarankan penggunaan alat
bantu, seperti kawat gigi, untuk mencegah perkembangan lebih lanjut.
Pendidikan dan Kesadaran: Mendidik diri sendiri
dan orang lain tentang tanda dan gejala skoliosis dapat membantu deteksi dini
dan pencegahan lebih lanjut.
Pengaruh Pendidikan S1 Administrasi Kesehatan
Kesehatan Reproduksi bagi Remaja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar